Label

Selasa, 30 September 2014

hukum fisika vs keimanan


Alhamdulillah Pagi Yang Cerah. Sejenak Pagi :

Seorang profesor yg atheis berbicara dlm sebuah kelas.

Profesor: "Apakah Allah menciptakan sgala yg ada?"
Para mahasiswa: "Betul, Dia pencipta segalanya."

Profesor: "Jika Allah menciptakan segalanya, berarti Allah jg menciptakan kejahatan."
(Semua terdiam, kesulitan menjawab hipotesis profesor itu).

Tiba², suara seorang mahasiswa memecah kesunyian.

Mahasiswa: "Prof, saya ingin bertanya. Apakah dingin itu ada?"
Profesor: "Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja, dingin itu ada."

Mahasiswa: "Prof, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yg kita anggap dingin sbenarnya adalah ketiadaan panas. Suhu -460 derajat Fahrenheit adalah ketiadaan panas sama sekali. Smua partikel mnjadi diam, tidak bisa bereaksi pd suhu tsb. Kita menciptakan kata 'dingin' untuk mengungkapkan ketiadaan panas. Slanjutnya, apakah gelap itu ada?"

Profesor: "Tentu saja ada!"

Mahasiswa "Anda salah, Prof! Gelap jg tidak ada. Gelap adalah keadaan di mana tiada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, sedangkan gelap tidak bisa. Kita bisa mgunakan prisma Newton untuk mengurai cahaya mnjadi bbrapa warna dan mempelajari panjang gelombang stiap warna. Tapi, Anda tidak bisa mengukur gelap. Sberapa gelap suatu ruangan diukur melalui berapa besar intensitas cahaya di ruangan itu. Kata 'gelap' dipakai manusia untuk menggambarkan ketiadaan cahaya.
Jadi, apakah kejahatan itu ada?"

Profesor mulai bimbang, tp menjawab: "Tentu saja ada."

Mahasiswa: "Sekali lagi anda salah, Prof! Kejahatan itu tidak ada. Allah tidak menciptakan kejahatan. Seperti dingin dan gelap, 'kejahatan' adalah kata yg dipakai manusia utk menggambarkan ketiadaan Allah dalam dirinya. Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Allah dlm hati manusia."

Profesor terpaku dan terdiam!

Dosa terjadi karena manusia lupa hadirkan Allah dalam hatinya..
Hadirkan Allah dalam hati pada setiap saat, maka akan selamat..
Itulah IMAN..

Dosa lahir saat IMAN tidak berada dalam hati..

Semoga manfaat.

Selasa, 23 September 2014

Planet of the Deep Blue Sea

Hari ini, tanggal 23 September 1846 Planet Neptunus ditemukan.
Planet ini merupakan planet pertama yang ditemukan melalui
prediksi matematika. Perubahan yang tak terduga di orbit
Uranus membuat Alexis Bouvard menyimpulkan bahwa hal
tersebut diakibatkan oleh gangguan gravitasi dari planet yang
tak dikenal. Neptunus selanjutnya diamati oleh Johann Galle
dalam posisi yang diprediksikan oleh Urbain Le Verrier. Satelit
alam terbesarnya, Triton , ditemukan segera sesudahnya,
sementara 12 satelit alam lainnya baru ditemukan lewat
teleskop pada abad ke-20. Neptunus telah dikunjungi oleh
satu wahana angkasa, yaitu Voyager 2 , yang terbang
melewati planet tersebut pada tanggal 25 Agustus 1989.


Meskipun Galileo (ilmuan Italia) merupakan seorang
astronomer terkenal namun sejarah telah mencatat bahwa
jika bukan dikarenakan beberapa hari-hari mendung di Italia
maka Galileo merupakan penemu Neptunus. Di tahun 1613,
sebenarnya galileo mengamati objek menarik berada di
dekat planet Jupiter hanya saja ia tidak mengira planet
tersebut adalah Neptunus melainkan Galileo menganggap
objek tersebut hanyalah bintang biasa. Jika saja bukan
dikarenakan langit mendung Florentine maka Neptunus pasti
berada dalam jangkauan Galileo.

Fakta tentang planet neptunus:

1.  Warna biru indah planet ini diyakini merupakan hasil dari campuran warna merah di athmosfernya planet Neptunus dengan unsur lainnya. Selain itu warna biru ini ini juga merupakan campuran dari helium, hidrogen, dan methane.
Campuran basah partikel-partikel air dan es juga membuat planet Neptunus ini mempunyai reputasi sebagai planet biru.

2.  Neptunus memiliki bintik hitam mirip Great Red Spot di Jupiter.
Ini adalah daerah tekanan atmosfer tinggi yang memaksa awan gas metana tinggi ke atmosfer muncul seperti cirrus (tipis, whispy) awan di Bumi. Namun, tempat ini menghilang dan muncul kembali pada bagian yang berbeda dari planet ini, tidak seperti tempat Jupiter.

3.  Jaraknya nun jauh dari matahari membuat neptunus tidak mendapatkan kehangatan dan kemampuan untuk mendukung kehidupan apapun untuk eksis. Suhu terdingin diukur dalam Tata Surya (-237,6 ° C) telah dicatat di bulan Neptunus, Triton.

4.  Neptunus memiliki empat cincin.
Terdapat cincin yang lebih terang daripada cincin lain dan tampak seperti busur yang mengorbit planet ini. Mungkin mereka masih dalam proses pembentukan.

5.  Pada tahun 1989 telah terjadi badai besar di permukaan planet Neptunus menghasilkan angin dengan kecepatan mencapai 2.400 km/jam.
Badai dengan ukuran sebesar bumi tersebut keluar dari athmosfer planet
Neptunus dengan kecepatan sekitar 1.100 km/jam. Tidak “ayal” lagi peristiwa ini menyita perhatian para astronomer dan para ilmuan NASA ketika melihatnya pertama kali dengan teleskop Hubble.

6.  Triton meng-orbit Neptunus dalam arah yang berlawanan dengan rotasi planet . Ini adalah bulan terbesar di Tata Surya yang melakukan hal ini.
Para astronomer percaya Triton pada akhirnya akan hancur oleh Neptunus dalam satu juta tahun dari sekarang dikarenakan gaya magnet Neptunus untuk terus menarik Triton mendekat.
Ketika Triton berada dalam jangkauan gravitasi Neptunus maka saat itu merupakan hari terakhir dari eksistensi Triton. Sampai hari terakhir bagi Triton itu datang maka Triton akan terus setia dengan putaran uniknya terhadap Neptunus.
Meskipun Triton merupakan objek langit terdingin dalam tata surya kita namun tidak ada yang menginginkan nasib buruk tersebut mengakhiri eksistensi Triton.

Ringan saja

Hidup ini bagai kereta api aliran ringan (LRT),
kita akan naik LRT untuk pergi ke satu destinasi.

Semasa perjalanan itu akan ada penumpang yang turun dan ada pula penumpang baru yang naik di setiap perhentian.

Bila ada penumpang turun kita tidak akan rasa sedih,
karena itu memang destinasi mereka.
Kita tetap akan meneruskan perjalanan kita sampai ke destinasi yang dituju.

Begitulah kehidupan.