Barangkali,
tadi malam kita masih tidur dengan tenang di rumah,
tak ada ketakutan yang mencekam,
Barangkali,
semalam kita masih bisa makan dengan santai,
tak ada yang tiba-tiba datang menodongkan senjata atau menggebrak pintu,
Lalu pagi ini,
kita berseru2 golput,
tinggalkan sistem,
politik itu kotor,
Islam tak boleh masuk legislatif, dsb
Orang dengan hidup yang tenang di masa kini
sulit membayangkan bagaimana sulitnya umat Islam di masa Orde Lama saat para ulama besar di negeri ini, seperti Buya HAMKA dkk dipenjarakan negara bertahun-tahun tanpa alasan,
Sekali mulut ulama terbuka menyuarakan Islam, kebenaran, al-haq..sekali itu pula borgol tercancang kuat di kedua tangannya selama bertahun-tahun..
Apakah ulama dan umat muslim di masa itu lemah? sedikit? tidak punya cita-cita khilafah Islam??
Jauhhhh....jauuuuuuuhh...
Jauh lebih berkualitas daripada kita saat ini!
Keadaan mereka jauh lebih kokoh dari kita saat ini,
mereka para mujahid berjiwa teguh, pernah mengenyam tarbiyah bambu runcing, akrab dengan peluru dan darah!
mereka berusaha meng-Islam-kan peraturan dan landasan negara..
tak ada saling cemooh sesama golongan muslim seperti kita masa ini..
Dalam situasi yang nyaman kita sulit membayangkan bagaimana para ulama di masa orde baru selalu diincar intel, saat khutbah,bahkan tak jarang didatangi ke rumah, dikuntit, dibuang, diasingkan...
Media muslim yang kritis diberangus,,
Barangkali, kita yang masih tenang karena masih ada di legislatif saudara muslin yang komitmen dengan Islam menolak ratusan RUU baru susupan sekuler,
Meski kita berteriak mencemooh saudara muslim yang menyuarakan Islam di dewan, namun tanpa kita sadari kita masih bisa teriak2 dengan tenang karena masih ada mereka,
Terbayang kah saat di dewan tak ada lagi orang muslim yang komitmen memperjuangkan suara umat?
Aneka UU baru bisa dengan mudah diluncurkan sekuler untuk menggilas umat,
Ulama bisa ditangkapi dengan mudah atas nama perintah negara,
Umat muslim bisa dihabisi karena tuduhan menentang penguasa,
Masih segar dalam ingatan lautan massa muslimin dan tak ketinggalan juga para syekh huffadz di Mesir berbulan-bulan berkemah di jalan-jalan Kairo, Manshoura, Iskandariyah, dll untuk menggulingkan Penguasa Kudeta yang amat keji terhadap umat Islam..
Mudahkah?
Benar, kita rindu khilafah Islam,
seperti indahnya masa Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu,
seperti sejahteranya masa Khalihah Harun ar-Rasyid,
Benar, kita rindu tegaknya syariat Islam yang adil,
tak ada tontonan sarat maksiat,
tak ada susupan sekuler dalam kurikulum sekolah,
tak ada perzinahan yang memenuhi taman-taman kota,
tak ada...ah, banyak sekali harapan yang kita sandangkan dengan tegaknya Islam,
Tapi, bagaimana caranya?
Kita biarkan sekuler merajai negeri ini lalu kita gulingkan? mudahkah??
Dengan pertumpahan darah dan revolusi?? ringankah?
Dengan simsalabim?
atau dengan ribut-ribut saling menghujat sesama golongan muslim??
hingga lisan kita seringkali lebih tajam untuk menusuk hati muslim daripada kepada "penjajah negeri" ini?
Lihatlah selain sekuler dan anti-syariah,
Aktivis Tionghoa, Syi'ah, dan JIL telah bangkit...
lalu kita??
kita masih saja tawuran di media sosial..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar