Freedom is in having none..
..jadikan aku dalam pandanganku sendiri sebagai seburuk-buruk makhluk, dalam pandangan manusia sebagai yang di tengah-tengah, dan dalam pandangan Mu sebagai yang paling mulia..
Senin, 16 Juli 2012
Minggu, 15 Juli 2012
Blind Test
30
|
tahun usianya
ketika itu; dan John Sculley menjadi CEO termuda dalam sejarah Pepsi
Corporation. Strateginya membuat pasar Coke
andalan Coca Cola goyah, bahkan berantakan. ‘Pepsi Challenge’ bergema di seantero jagat. Angka penjualannya
merangkak nik dan merangsek sang pemimpin pasar. Blind test untuk membandingkan rasa di berbagai tempat menegaskan
keunggulan Pepsi. Dan John Sculley, sang nakhoda, digelari ‘the best and the brightest man in the industry’. Pendeknya,
Sculley sedang berada di puncak kejayaannya bersama Pepsi.
Dalam kondisi seperti itu, tentu
ia hanya tersenyum ketika Steve Jobs, CEO Apple Inc., berkata padanya, “Maukah
Anda bergabung dengan Apple?” pertanyaan nekat! Sculley sedang di puncak
kejayaannya bersama Pepsi sedangkan Apple –dengan aset maupun omset yang jauh
lebih kecil daripada Pepsi ketika itu- baru saja dirundung masalah keuangan
hingga nyaris bangkrut.
Umumnya orang yang disodori
tawaran gila ini tentunya akan berkata, “Memangnya, berapa Anda berani bayar
saya?” Atau, “Posisi apa yang Anda tawarkan pada saya, yang lebih dari apa yang
saya nikmati sekarang?” Dan Steve Jobs sudah siap menjawab pertanyaan macam itu
jika ia keluar dari mulut Sculley. Kalimat jawaban itu membuat Sculley
tersentak. “Anda mau jualan air gula seumur hidup, atau –kalau Anda mau-
mengubah dunia?!!”
John Sculley, sang brilian, tertohok ulu hati kebanggaannya. Ia terpanah tepat di ruang yang paling menggairahkan baginya: tantangan. Steve Jobs’ Challenge ternyata dahsyat. Lebih dahsyat dari Pepsi Challenge yang digulirkannya. Dan materi; uang, gaji, posisi, takluk di sini. Passion John Sculley bukan pada itu semua. Tapi tantangan. Dan mengubah dunia adalah tantangan terbesar yang ditawarkan padanya. Setelah sejenak mempelajari Apple Inc. dan Steve Jobs, ia percaya bahwa komputer dan teknologi informasi memang akan mengubah dunia. Ia pindah ke Apple.
===================================oOo===============================
Kita semua
memiliki kemampuan yang mengagumkan untuk merenda mimpi, merajut cita-cita, dan
menyusun rencana. Namun semua kemampuan itu tidak pernah lebih kuat daripada
kemampuan kita untuk menunda. Maka setelah visi, kita memang seharusnya
bergairah. Pertanyaan selanjutnya, pada apakah kita bergairah? Mari kita
mengukurnya dengan sederhana. Pada satu bidang saja.
Langganan:
Postingan (Atom)