Label

Kamis, 31 Januari 2013

Nocturno_fragment

Aku menyeru
Tapi tidak satu suara membalas
Hanya mati di beku udara

Dalam diriku terbujur keinginan
Juga tidak bernyawa
Mimpi yang penghabisan
Sia-sia berdaya dalam cekikan hatiku

Aku merindu hingga gagu
Aku mendamba hingga kehilangan daya

Senin, 28 Januari 2013

Yang di puji


Rasulullah mengabarkan bahwa beliau memiliki banyak nama.
Saya memiliki lima nama: Saya adalah Muhammad dan Ahmad, saya adalah Al-Mahi yang denganku Allah menghapuskan kekufuran, saya adalah Al-Hasyir yang manusia nanti dikumpulkan di hadapanku dan saya adalah Al-‘Aqib (yang terakhir).” _H.R. Al-Bukhari no 3532 dan Muslim no 6251_

    Ahmad berasal dari kata ‘hamd’ yang berarti pujian. Di dalam bahasa Arab, ‘Ahmad’ memiliki tiga arti:
1.       Menunjukkan makna paling/yang ter- (Shighah al-Mubalaghah, superlative) untuk kata hamid (orang yang memuji). Jadi Rasulullah adalah orang yang paling banyak memuji Allah.
Saya adalah pemimpin anak Adam di hari kiamat dan aku tidak sombong. Di tanganku ada bendera puji-pujian dan aku tidak sombong.” _H.R. at-Tirmidzi no 3148, dishahihkan oleh Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi_

2.       Menunjukkan makna paling/yang ter- untuk kata Mahmud (orang yang dipuji). Jadi Rasulullah adalah orang yang paling banyak dipuji oleh semua makhluk. Bahkan, Allah sendiri memuji beliau dalam al-Qur’an dengan sifat-sifat mulia. Dan dalam al-Qur’an Allah tidak pernah memanggilnya dengan namanya langsung, akan tetapi dengan mengatakan ‘Yaa Ayyuhannabi’ dan ‘Yaa ayyuharrosul’ berbeda dengan nabi-nabi yang lainnya, mereka dipanggil dengan namanya secara langsung.

3.       Menunjukkan symbol dari kata Muhammad. Arti dari Muhammad adalah orang yang banyak dipuji dan di dalam bahasa Arab dapat disimbolkan dengan kata Ahmad. (Lihat penjelasan dalam Ma’alimut-Tanzil VII/108-109 dan at-Tahrir wa at-Tanwir XXVIII/163-165)

Kamis, 24 Januari 2013




Sahabat datang mengendap-endap
Tak perlu menjerit ‘tuk buktikan
Bahwa dia ada di sisimu
Mencoba menggapai tangan
dan merengkuh dirimu

Sahabat pergi diiringi tawa
dan senyum bersenandung
Tapi, akankah kita datang kepada sahabat
Saat tangan dan hati berjelaga
Menunggu gapaian tangan

Jumat, 04 Januari 2013

Kaidah Terbang Lebah

Buku karya Hasan Aspahari ini ternyata sangat menarik. 
Awalnya saya langsung kepincut dengan cover nya, manusia hibrida bersayap! Amazing..
dan judulnya pun tentang lebah: hewan bersayap yang diberkahi. 
Anda pasti tahu betapa lebah adalah serangga yang pola kehidupannya banyak memberi hikmah bagi manusia. Dalam Al-quran bahkan ada ayat yang dikumpulkan dalam satu bagian surat an-Nahl, Surat Lebah.

  • Lebah tak seperti lalat yang hidup di tumpukan sampah dan lingkungan-lingkungan kotor. Maka, seperti lebah, jauhilah hal-hal yang buruk.
  • Seperti lebah, kunjungilah tempat yang baik, tidak mengundang fitnah, dan carilah rezeki yang halal dari sumber yang halal. Lebah terbang dari bunga ke bunga menjemput sari madu dan mengumpulkannya di sarang.
  • Lebah hidup rukun dalamsatu koloni dan patuh pada seorang ratu, pemimpin koloni itu. Maka, taatilah pemimpin yang baik, kita percaya dan kita berikan amanah untuk menjadi pemimpin.
  • Lebah taat pada pembagian kerja. Ada yang bertugas membuat sarang, ada yang mencari madu, dan ada yang menjaga sarang, ada yang menjaga ratu. Kita pun harus menjalankan peran kita sebaik-baiknya. Jangan mengambil pekerjaan yang tidak kita kuasai, jangan merampas wilayah peran orang lain.
  • Lebah lebih beruntung daripada lalat karena punya sengat. Tapi itu tidak digunakan sembarangan, karena sekali menyengat berarti sesudah itu kematian. Maka lebah hanya akan menyerang jika koloninya terancam. Lihatlah, betapa lebah tidak bertindak untuk kepentingan pribadi. Buat kita, pelajarannya adalah kita tidak boleh diam ketika kita diganggu, kita harus rela membela jika kepentingan, martabat, dan harga diri kita dilecehkan.       

Secara anatomi pun, kata Hasan, lebah adalah serangga yang mampu terbang menentang angin kencang. Ukuran sayapnya kecil, dan cara lebah mengepakkan sayapnya tidaklah umum semisal yang dilakukan serangga lain. Gerakan sayap mereka pendek melengkung. Yang menakjubkan adalah bahwa lebah mengepakkan sayap lebih cepat. Bila serangga umumnya mengepakkan sayap 200 kepakan per detik, lebah menggerakkan sayap 240 kepakan per detik!
Sayap kecil bukan hukuman alam. Bukan pula kutukan Tuhan sang pencipta. Ini pelajaran baru yang kita dapati dari serangga itu:

"Tak masalah bila kemampuan kita terbatas, untuk bisa berhasil maka kita hanya harus berusaha lebih keras. Jangan pernah menyesali keterbatasan. Jangan pernah mengutuki apa yang diberikan Tuhan", ujar Hasan.


Ada kutipan dari John C. Maxwell yang sangat menginspirasi, Berpikir Lain dari yang Biasanya: 

  • Aku adalah pendamping setiamu. Akulah penolong terbesarmu atau beban terberatmu. Aku akan mendorongmu maju atau menyeretmu gagal. Aku sepenuhnya takluk pada perintahmu. Separuh hal yang engkau perbuat sebaiknya engkau serahkan saja kepadaku, maka aku akan dapat melaksanakannya dengan cepat dan tepat. Aku mudah diatur, yang penting engkau tegas terhadapku. Tunjukkanlah kepadaku bagaimana engkau mau sesuatu itu dilaksanakan, maka setelah beberapa pelajaran akan kulaksanakan itu dengan otomatis.
  • Akulah hamba semua orang besar, dan sayangnya juga hamba semua pecundang. Mereka yang besar telah kujadikan besar. Mereka yang pecundang juga telah kujadikan pecundang. Aku bukan;ah mesin, walaupun aku bekerja dengan tingkat presisi mesin ditambah dengan intelejensi manusia. Engkau bisa memanfaatkan aku demi keuntungan atau demi kehancuran, tidak ada bedanya bagiku. Ambillah aku, latihlah aku, tegaslah terhadapku, maka aku akan menghancurkan mu.
  • Siapakah aku? Aku adalah KEBIASAAN.

Indah bukan?

Setelah sampai dalam genggaman, semakin menarik. Awalnya saya hanya terkagum oleh gambar dan judul lebahnya. Tetapi ternyata topiknya sesuai dengan selera saya.
Bagian pertama berjudul Etos berisi 6 topik  yang salah satunya tentang lebah tadi. Bagian kedua Dedikasi berisi 8 topik yang banyak membahas sastra, tema favorit saya: mengambil telur Tuhan (judulnya bikin penasaran, kan :D), semangat Rendra (siapa yang ga kenal beliau?!), bersama CA, SDD, SCB, dan GM (adalah inisial pujangga favorit kita semua: Chairil Anwar si-Aku, Sapardi Djoko Darmono yang terkenal dengan Perahu Kertasnya, dua lainnya belum familiar dengan saya, mungkin penggemar sastra sudah bisa menebaknya) , Judul lainnya Jangan Habisi Sapardi.
Bagian Ketiga Militansi dengan 6 topik lagi yang sepertinya mengarah ke politik, ada yang berjudul Dari Adinegoro, Pulitzer, Rida, hingga Presiden SBY.
Bagian Ke-empat Empati sangat menarik. Berawal tentang Gibran (Khalil Gibran) ke Batuaji, Hapuskan Israel dari Muka Bumi, sampai waktu yang menguasai kita,atau kita yang mengatur waktu.
Bagian terakhir Sikap hanya ada 4 topik yang salah satu menariknya yaitu The Sense of Kepepet.
Saya memang belum bisa memberi komentar apa-apa dari buku ini. Yang jelas, buku ini akan memberi cukup wawasan. dan saya ingin mengenal sosok Hasan Aspahani seorang wartawan yang berselera sastra. Menarik untuk membaca nya berulang-ulang.