Label

Jumat, 13 Desember 2013

dalam diam

kakak, air mata yang jatuh akan pergi kemana?
ia akan berubah rupa, menguap dan terkumpul di awan,
nanti ia turunkan kebahagiaan lewat hujan tawa atau hujan rasa untukmu.

kakak, kemana perginya hari kemarin?
ia berada di salah satu laci di kepala mu.

kakak, aku ingin berdoa untuknya, apa dia perlu tahu?
doakan dia diam-diam, yang terbaik akan berbicara pada jalnmu.

kakak, aku lelah.
wajar, asal kamu tidak lelah karena terlalu lama diam... atau berjalan mundur,

kakak, aku ingin menjadi bayi, mengulang semua dari awal lagi.
setiap pagi saat kau membuka mata, sebenarnya ada celah waktu yang membuatmu trlahir kembali... berdoalah dalam diam, lebur benci yang mendalam, maafkan apapun, lalu biarkan matamu terpejam.
Esok kau akan seringan bayi... kini tidurlah....


ketika malam jatuh ke mataku,
ada keheningan yang menjadi saksi,
bahwa dalam diam aku masih mendoakanmu.
dan dalam diam, ada seseorang juga yang mendoakanmu.

Rabu, 04 September 2013

Universitas Kehidupan

Ingat...
Seseorang yang dekat dengan Allah bukan berarti tidak ada air mata.
Seseorang yang taat pada Allah bukan berarti tidak ada kekurangan.
Seseorang yang tekun berdoa bukan berarti tidak ada masa masa sulit.

Biarlah Allah yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita
Karena Allah maha tahu waktu yang tepat untuk memberikan yang terbaik.
...Tetap semangat...
... TETAP SABAR...
... TETAP TERSENYUM ...

karena kamu sedang menimba ilmu di Universitas Kehidupan
Yakinlah.. Allah menaruh mu di "tempat mu" yang sekarang,
Bukan karena KEBETULAN.
Sebab, orang yang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan.
Mereka dibentuk melalui kesukaran, tantangan, dan air mata.

[Dikutip dari Buku "Sepatu Dahlan Iskan"]

Minggu, 18 Agustus 2013

Seakan-akan aku melihat ramadhan..., lalu kusapa ia, "Hendak kemana dikau?"

Dengan lembut ia seakan-akan berkata, "Aku harus pergi, mungkin jauh dan sangat lama. Tolong sampaikan pesanku untuk setiap muslim : Sesungguhnya syawaal telah tiba, salam dan terima kasihku untuknya karena telah menyambutku dengan suka cita. Aku tidak tahu apakah tahun depan ia masih bisa menyambutku lagi atau tidak??.

Jika tahun depan ia masih bisa menyambutku lagi maka aku berharap ia bisa menyambutku dengan lebih baik lagi, dengan penuh tilawah dan sholat malam.

Aku sangat sedih jika mengingat penyambutannya yang kurang berkenan di hatiku. masih terlalu banyak canda, perkataan yang sia-sia serta waktu-waktu yang terbuang tanpa arti...
padahal ia tahu bahwa jika ia menyambutku dengan baik maka tentu aku akan menyambutnya dengan lebih baik lagi kelak di pintu Ar-Royyaan....

Akan tetapi semua sudah berlalu dan sudah terlanjur.
Semoga setetes air mata yang pernah berlinang dari kedua matanya karena takut tidak bisa menyambutku dengan baik akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya.

Sampaikan pula kepadanya bahwa bukanlah lebaran yang hakiki adalah dengan hanya memakai baju baru, akan tetapi lebaran yang hakiki adalah bergembira dengan keimanan dan semangat baru dalam beribadah. Janganlah sepeninggalku ia terjerumus kembali kepada kemaksiatan-kemaksiatan...
ingatlah sesungguhnya Tuhan yang ia sembah tatkala ia menjamu kedatanganku...Dialah Tuhan yang juga ia sembah tatkala aku pergi....

Demikianlah pesanku kepadanya, sampaikan salamku kepadanya, semoga ia masih tetap terus merindukan kedatanganku di tahun-tahun mendatang.... sampai ketemu di pintu Ar-Royyaaan...."

@Ustdz. Firanda Andirja

Jumat, 26 Juli 2013

Ketika behadapan dengan anak kecil, sulit untuk membuat nya mengerti.
Ketika berhadapan dengan orang dewasa, mereka sulit  dimengerti.
Pun ketika berhadapan dengan orangtua, seperti berhadapan dengan anak kecil, sulit membuat mereka mengerti.
Bukan karena mereka tidak tahu, tapi karena berbeda pengertian.

Aku semakin tidak mengerti,
sepertinya hidup ini terlalu singkat untuk membuat orang lain mengerti.

Minggu, 14 Juli 2013

Layang ku

Sesekali ingin ku coba menulis harapan di layang layang
Ku tulis di kertasnya yang tipis
Benangnya akan kupegang erat
Lalu disaat ku siap, kulepaskan dengan senang hati
Biarlah layangan harap dan doaku pergi
Meninggi
...disitu tertulis juga pesan, aku merindu mu

Kamis, 20 Juni 2013

d i a m





Kapan kau berhenti jadi fatamorgana? kenapa kau tak mewuj6d saja. Hingga nyata. Keluar dari cakrawala.

Jawaban semua kapan adalah waktu.
Ku buka koleksi arloji di laci kepala, kubenahi satu peesatu,
mungkin ada yang salah, pada semua detikku.

Aku pergi, kau  diam.
Kau melangkah mundur, aku mendekat.
Kau maju, aku sembunyi.
Bisakah kita saling diam sebentar?
Sejenak saja.

Lebih baik aku berteman dengan ribuan teriakan dari jutaan jendela,
dibanding bersembunyi dalam ruang hampa tak berpintu.

Ketika malam jatuh ke mataku,
ada keheningan yang menjadi saksi,
bahwa dalam diam aku masih mendoakanmu.
Dan dalam diam, ada seseorang juga yang mendoakanmu.



Senin, 10 Juni 2013

Muhasabah

Kuperhatikan ahli ibadah, ia lelah dan menangis
Tapi rasa nikmat dan pancaran ketenangannya tak habis-habis.

Lalu kuperhatikan diriku ini
berburu senang dalam dosa mencari tawa dalam sia
Tapi pedih dan gelisah yang terasa

"Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? 71:13
Lalu masih mengandalkan makhluk- membanggakan ilmu- dan bertawakkal pada diri?


"Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? 71:13
Lalu mengabaikan perintah Nya - mempertanyakan aturan Nya - meragukan hukum Nya

"Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? 71:13
Lalu merasa aman mendurhakai Nya - tenang saja bermaksiat - dan menikmati dosa-dosa

"Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? 71:13
Lalu patah arang dalam susah - putus asa pada taqdir - menyerah kala diuji

"Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? 71:13
Lalu penuh buruk sangka - membanding-bandingkan anugerah - dan meremehkan karunia

"Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? 71:13
Sungguh ibadahmu tak cukup membayar rizqi-Nya
dan usahamu pun tak sebanding karunia Nya

"Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? 71:13
Merasa doamu tak dijawab padahal berlimpah yang diberikan Nya tanpa kau minta

"Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? 71:13
Lalu takut menyampaikan yang benar dan mencari ridho manusia dengan murka Nya

"Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? 71:13
Lalu dunia lebih kau pentingkandari akhirat - 
yang fana kau utamakan  dari keabadian

"Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? 71:13
Lalu harta terlihat kemilau - tahta tampak megah - dan hidup melalaikanmu dari hisab Nya




Rabu, 03 April 2013

I can see the first leaf falling
It's all yellow and nice
It's so very cold outside
Like the way I'm feeling inside

I'm a big-big girl in a big-big world
It's not a big-big thing if you leave me
But I do feel I will miss you much
Miss you much.

dunia


kenapa kita sangat mencintai dan terikat kepada dunia ini padahal kita akan segera meninggalkannya dalam beberapa puluh tahun kedepan?

Jawabannya mudah, namun sebenarnya bukan jawaban itu yang menjadi inti renungan yang ingin saya ketengahkan malam ini.

Mari kita sejenak ajak jiwa kita kembali kemasa lalu, saat kita masih sering tertawa daripada merenungi masalah-masalah. saat kita masih bebas dan tidak terikat banyak belenggu yang menjerat kaki kita. saat itu kita mencintai ayah atau ibu kita, bahkan hingga saat ini ada yang masih menjaga cinta itu. Kemudian ketika kita beranjak remaja, cinta itu mulai berpindah, kita lebih mencintai seseorang yang mengerti perasaan kita. kita lebih mencintai seseorang yang benar-benar menjawab cinta kita.

Kenapa? Karena saat itu kita mulai memiliki 'kebutuhan' yang tidak bisa dipenuhi orang tua kita. yaitu syahwat. Jadi kita lebih mencintai 'pacar' atau seseorang yang kita 'kagumi', meskipun hal itu salah. Ketika kita beranjak dewasa, kita hampir benar-benar melupakan cinta kita kepada orang tua yang melahirkan kita, kenapa?

Karena kita menemukan kebutuhan yang mencekik kita, istri, anak dan banyak obsesi yang tidak bisa dipenuhi oleh orang tua kita. dan memang, tugas orang tua kita disana selesai. Kita telah bebas menentukan pilihan.

Cinta kepada orang tua dulu muncul karena mereka selalu memenuhi kebutuhan kita, namun ketika mereka tidak lagi memenuhi kebutuhan mereka dan kita tidak bergantung kepada mereka kemudian hati kita berpaling. ini tentu dirasakan kebanyakan orang, dan saya sangat yakin. Padahal tanpa orang tua, kita tidak akan ada. Pertanyaannya adalah, siapakah yang menciptakan orang tua dari orang tua kita dari orang tuanya lagi?

Siapakah yang memenuhi, menjaga dan menghidupkan orang tua dari orang tua kita dari orang tuanya lagi?

Jawabannya adalah Allah. Lalu kenapa kita tidak mencintai Allah dalam hati kita? Karena kita tidak menyadari bahwa Allah lah yang memenuhi kebutuhan kita.
Apakah benar demikian? Tidak perlu banyak energi untuk menjawabnya, baik itu menolak atau menerimanya. Ada saatnya kita jatuh sejatuh-jatuhnya, saat itu tak ada satu mata pun memandang kita haru. kita sangat sendiri dan banyak tamu yang berdatangan ke hati kita dan kita tidka bisa menolaknya; sedih, takut, putus asa bahkan kadang benci dengan kehidupan ini.



Benci kepada kehidupan ini artinya benci kepada penciptanya. Padahal Allah azza wa jalla menatapi semua mahluk ciptaan-Nya dengan senyum kerahmatan. Namun kita bahkan lupa, bahwa diatas sana masih ada satu senyum?

Sampai kepada kesimpulan pertama bahwa kita mengakui, bahwa kita tidak mencintai Allah saat kita mengeluhkan sesuatu tentang kehidupan ini. Kenapa? Karena kita tidak menyadari bahwa Allah telah memberi banyak hal untuk kita, padahal Allah lah penyebab kita masih hidup hingga saat ini untuk merasakan manisnya Iman dan lezatnya Islam.

Senin, 18 Maret 2013

Bunga Kehidupan

Keindahan demi keindahan yang menaburi hati kita disetiap pencapaian adalah bunga dari Al Haayaaati Dunia yang memang megah dan mempesonakan. Namun keindahan demi keindahan yang terselip cantik diantara kekecewaan dan kegagalan disetiap fase kehidupan adalah anugerah. Kesabaran adalah rezeki rohani yang akan kita temui disuatu hari yang kekal nanti.
Sementara kesedihan, kekecewaan, luka dan berbagai peristiwa yang membuat hati kita runtuh dan terjatuh adalah cerminan kadar cinta kita kepada dunia yang berlebih. Dimana kita lebih sakit dan kecewa ketika kehilangan kehilangan dunia yang suram fatamorgana ketimbang kehilangan akhirat yang abadi.
Seandainya kita tahu bahwa bunga digenggaman itu akan layu, maka kita tidak akan pernah memetiknya. Namun kebanyakan dari kita ingin segera menghisap harumnya dan mengabaikan kesedihan tangkai yang menyangganya, kesedihan daun daun rimbun yang mempercantik dan melindunginya dari sengatan matahari. Kesedihan putik-putik yang berharap akan menjadi buah dan menebar bunga-bunga lain dikemudian hari.





Jumat, 15 Maret 2013



Ingatlah
Bahwa Allah tak begitu saja menjadikan mu hadir dalam hidup ku
Pernahkah kau mengingat bagaimana cara Allah mempertemukan kita
Kau tahu, seandainya hari itu kita tidak saling kenal 
mungkin akan ada celah kosong tanpa warna mu

Bila suatu hari semua terhenti begitu saja
mungkin aku tak mampu menatap semua warna dengan bias yang sama.
Aku tahu terkadang kau pun letih 
hingga waktu membiarkan kita berada di sebuah persimpangan.
Pada saat itu aku berusaha meraba dalam kelabu.
sendirian saja, tanpa mu.
Namun kau tahu, sejauh apa pun ku coba mengusir bayang mu,
siluet mu tetap ada

Ketika suatu hari yang kau ingat hanyalah senyap tanpa bisingku yang lenyap berpacu dengan waktu,
maka rasakan lah bahwa aku masih disekitarmu, memandangmu.
Hanya saja selalu ada batas dalam sebuah perjalanan.


Angin menghembus
Bintang bersinar
Bulan terpaku
Awan berjalan
Malam mencekam
Lagu di putar
Lentera menyala
Kamu tak ada


Hanya

Kata orang bila kamu biasa dihubungi seseorang pada malam hari, bukan berarti kamu penting bagi orang tersebut. Hanya saja pada malam hari seseorang sering merasa kesepian dan butuh teman berbagi. Jadi, jangan terlalu banyak berharap.
Aku tak peduli, karena bagi ku hidup itu memang harus untuk berbagi dan kita tidak boleh meremehkan hal-hal sekecil apa pun, kan?
Kali ini kau akan kembali kutuliskan. Ku rasa malam hari saat semua ingatan kembali pada mu, ku hanya ingin setidaknya tidak ada lagi waktu yang tersisa untuk mengingat mu.


Aku tahu nama mu
Aku hanya belum pernah memanggil mu
Menyebutnya didepan mu dan
membiarkan telinga mu mendengar sesuatu yang aku bacakan
atas apa yang tertulis di kepala ku

Aku ingin angin malam yang membuat awan tak pernah diam
Menitipkan suara ku padamu
Bila aku harus menjauhi mu, 
aku akan memulainya dengan berjalan mundur
Aku akan mengisi jarak sambil menaruh harap
Untuk melayang-layang di atas tanah
Karena sejauh apa pun kita terpisah
Kita hanya sama-sama di bawah langit
Masih di dalam bumi yang tidak lelah berputar 

Rabu, 13 Maret 2013


Funny how I feel more myself with you
Than anybody else that I ever knew


You could have been anyone at all
An old friend calling out of blue
I'm so glad it was you

Words can hurt you if you let them
People say them and forget them
Words can promise words can lie
But your words make me feel like I can fly

You could have been anyone at all
And let that catches me when I fall
I'm so glad it was you









Pasir

Kemarin, semua tentang mu muncul.
meski kusibukkan pikiranku, kubaca puluhan lembar buku
Semesta selalu mengirimkan jejak mu dihadapku
Nama mu yang ada di tokoh cerita yang ku baca
Kota mu tertera menempel seketika


Aku ingin memanggil mu
entah kapan kau butuh aku
lalu kapan kau cari aku
dan sampai kapan kau begitu

Aku hanyalah sebutir pasir di pinggir pantai
dan telapak kaki mu yang kurindukan
Aku menyapa mu, Man.
kau tahu, aku telah banyak mencari cara agar setidaknya bisa melintas dikepalamu

Kenapa begini?
Kenapa aku merindukan mu?
Kenapa aku mengharapkan mu?
Kenapa aku mempercayai mu?
Mudahnya bagiku 
Bahkan nama mu saja yang ku punya
Maukah kau sebentar saja menoleh ke arah ku
untuk melihat betapa aku bodoh sekali
Aku tidak mengerti dan jadi lebih banyak bilang mengapa
Terkadang entah
Terkadang ya sudah
Sekarang apa mau ku?


Sabtu, 09 Maret 2013

. . takut ku . .

Aku takut..
Aku takut..
Aku takut..


Ketakutan terbesar bukan pada harta-benda
tapi,
Menakutkan adalah ketika senang atau pun sedih tidak ada seorang di sisi yang tulus mendengar dan merasa.
Menakutkan adalah ketika tidak ada kesempatan untuk melihat senyum terakhir yang terkasih
Menakutkan adalah ketika tersenyum hanya cermin buram yang memantul bayang itu

Ketakutan adalah ketika nafas terengah, tak ada seorang menggenggam tangan ku
hanya isak air membasahi dingin raga ku
lalu esok aku hanya sekedar nama
atau bahkan jiwa tanpa nama

Kepada kesendirian dan yang terlupakan,
Enyah lah..!

 

Sabtu, 02 Maret 2013

Menunggu

Bila rindu ini hanya untuk mu
Kuhadirkan sebuah tanya untuk mu
Harus berapa lama aku menunggu mu?
Aku menunggu mu.



" Hidup itu tentang menunggu hujan di balik jendela
dan mengukur teduhnya perlahan
melalui bidikan kamera yang serba tidak profesional. "

Kamis, 28 Februari 2013

Berharap lah . . !

Harapan yang dalam adalah pembentuk kerendahan hati yang mudah menerima yang kecil dan yang sederhana, sebagai syarat bagi pencapaian dari yang besar dan yang sulit.

Sesedikit dan sekecil apa pun sebuah harapan itu, ia tetap sebuah harapan.

Karena,

Tidak ada keberhasilan sebesar apa pun yang tidak bisa dicapai melalui harapan, walau sekecil apa pun harapan itu.

Maka, sebetulnya …

Harapan adalah penghubung antara sepedih-pedihnya keadaan dengan seindah-indahnya kesyukuran.




Harapan di hati itu,
adalah yang menjadikan kekasih Tuhan
yang dibebaskan dari kesalahan-kesalahan masa lalunya,
yang dijaga dalam perjalanan yang lurus,
yang dikuatkan untuk melakukan yang tidak biasanya mampu dilakukan oleh orang lain,
yang dimudahkan untuk merampungkan tugas-tugas besar,
yang disahabatkan dalam pergaulan dengan calon-calon penghuni surga,
dan yang ditata keindahan kehidupannya di dunia –
sebagai awalan rasa dari kehidupannya di surga.

Amien …

Jumat, 22 Februari 2013

Larut


Sudah larut
Menembus kabut
Hujan mengucur badan
Siapa berkata?
Kawanku hanya rangka saja
Karena dera mengelucak tenaga
Dia bertanya jam berapa!
Sudah larut sekali
Hingga hilang segala makna
Dan gerak tak punya arti 


_C. A._


Kamis, 21 Februari 2013

Rindu


Rindu datang dalam diam
Rindu datang mengingatkan
Kamu tetap menjadi bagian dari perasaan

Halo.. ini aku
Aku sedang rindu
Namun aku sadar
Waktu telah menelan spasi dan melebarkannya

Mungkin saat ini
Doa-doa itu tak lagi bertebaran di langit
Pada sayap-sayap malaikat yang pernah kita pinjam di ujung senja


Senin, 18 Februari 2013

Bayang


Pagi ini dingin , mendung . . .
Seakan rekayasa langit mencipta rasa rinduku
Kemana matahari ku?
Mungkin dia sibuk menghangatkan sisi lain

Aku menanti gerimis
Ingin hujan saja . . .
Derasnya yang membawaku ke bulan desember
Derasnya yang membasahi tanah
Berharap terhapus jejak mu
Malah tampak spectrum warna mu
. . . di sana . . .

Dan bila malam, matahari ku telah lelah
Namun cahya nya masih dibiaskan oleh Bulan
Hingga bayang mu tetap di sana
. . selalu di sana . .
Tak pernah di sini

Meski di ruang hampa,
Cahya Mu tetap bisa merasuk, kan .  . ?!




Hidup itu tentang mengerjakan rutinitas yang padat dengan muka pucat, lalu tiba-tiba tersenyum saat mengingat sebuah bayang. "  

Kamis, 14 Februari 2013

..Disini Aku..

Jangan berjalan di belakang ku
karena kau bukan penjagaku

Jangan berjalan di depanku
karena kau bukan pemimpinku

aku ingin kau berjalan disampingku
seiring
bersama menuju tuju
sebagai sahabatku



Kamis, 31 Januari 2013

Nocturno_fragment

Aku menyeru
Tapi tidak satu suara membalas
Hanya mati di beku udara

Dalam diriku terbujur keinginan
Juga tidak bernyawa
Mimpi yang penghabisan
Sia-sia berdaya dalam cekikan hatiku

Aku merindu hingga gagu
Aku mendamba hingga kehilangan daya

Senin, 28 Januari 2013

Yang di puji


Rasulullah mengabarkan bahwa beliau memiliki banyak nama.
Saya memiliki lima nama: Saya adalah Muhammad dan Ahmad, saya adalah Al-Mahi yang denganku Allah menghapuskan kekufuran, saya adalah Al-Hasyir yang manusia nanti dikumpulkan di hadapanku dan saya adalah Al-‘Aqib (yang terakhir).” _H.R. Al-Bukhari no 3532 dan Muslim no 6251_

    Ahmad berasal dari kata ‘hamd’ yang berarti pujian. Di dalam bahasa Arab, ‘Ahmad’ memiliki tiga arti:
1.       Menunjukkan makna paling/yang ter- (Shighah al-Mubalaghah, superlative) untuk kata hamid (orang yang memuji). Jadi Rasulullah adalah orang yang paling banyak memuji Allah.
Saya adalah pemimpin anak Adam di hari kiamat dan aku tidak sombong. Di tanganku ada bendera puji-pujian dan aku tidak sombong.” _H.R. at-Tirmidzi no 3148, dishahihkan oleh Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi_

2.       Menunjukkan makna paling/yang ter- untuk kata Mahmud (orang yang dipuji). Jadi Rasulullah adalah orang yang paling banyak dipuji oleh semua makhluk. Bahkan, Allah sendiri memuji beliau dalam al-Qur’an dengan sifat-sifat mulia. Dan dalam al-Qur’an Allah tidak pernah memanggilnya dengan namanya langsung, akan tetapi dengan mengatakan ‘Yaa Ayyuhannabi’ dan ‘Yaa ayyuharrosul’ berbeda dengan nabi-nabi yang lainnya, mereka dipanggil dengan namanya secara langsung.

3.       Menunjukkan symbol dari kata Muhammad. Arti dari Muhammad adalah orang yang banyak dipuji dan di dalam bahasa Arab dapat disimbolkan dengan kata Ahmad. (Lihat penjelasan dalam Ma’alimut-Tanzil VII/108-109 dan at-Tahrir wa at-Tanwir XXVIII/163-165)

Kamis, 24 Januari 2013




Sahabat datang mengendap-endap
Tak perlu menjerit ‘tuk buktikan
Bahwa dia ada di sisimu
Mencoba menggapai tangan
dan merengkuh dirimu

Sahabat pergi diiringi tawa
dan senyum bersenandung
Tapi, akankah kita datang kepada sahabat
Saat tangan dan hati berjelaga
Menunggu gapaian tangan

Jumat, 04 Januari 2013

Kaidah Terbang Lebah

Buku karya Hasan Aspahari ini ternyata sangat menarik. 
Awalnya saya langsung kepincut dengan cover nya, manusia hibrida bersayap! Amazing..
dan judulnya pun tentang lebah: hewan bersayap yang diberkahi. 
Anda pasti tahu betapa lebah adalah serangga yang pola kehidupannya banyak memberi hikmah bagi manusia. Dalam Al-quran bahkan ada ayat yang dikumpulkan dalam satu bagian surat an-Nahl, Surat Lebah.

  • Lebah tak seperti lalat yang hidup di tumpukan sampah dan lingkungan-lingkungan kotor. Maka, seperti lebah, jauhilah hal-hal yang buruk.
  • Seperti lebah, kunjungilah tempat yang baik, tidak mengundang fitnah, dan carilah rezeki yang halal dari sumber yang halal. Lebah terbang dari bunga ke bunga menjemput sari madu dan mengumpulkannya di sarang.
  • Lebah hidup rukun dalamsatu koloni dan patuh pada seorang ratu, pemimpin koloni itu. Maka, taatilah pemimpin yang baik, kita percaya dan kita berikan amanah untuk menjadi pemimpin.
  • Lebah taat pada pembagian kerja. Ada yang bertugas membuat sarang, ada yang mencari madu, dan ada yang menjaga sarang, ada yang menjaga ratu. Kita pun harus menjalankan peran kita sebaik-baiknya. Jangan mengambil pekerjaan yang tidak kita kuasai, jangan merampas wilayah peran orang lain.
  • Lebah lebih beruntung daripada lalat karena punya sengat. Tapi itu tidak digunakan sembarangan, karena sekali menyengat berarti sesudah itu kematian. Maka lebah hanya akan menyerang jika koloninya terancam. Lihatlah, betapa lebah tidak bertindak untuk kepentingan pribadi. Buat kita, pelajarannya adalah kita tidak boleh diam ketika kita diganggu, kita harus rela membela jika kepentingan, martabat, dan harga diri kita dilecehkan.       

Secara anatomi pun, kata Hasan, lebah adalah serangga yang mampu terbang menentang angin kencang. Ukuran sayapnya kecil, dan cara lebah mengepakkan sayapnya tidaklah umum semisal yang dilakukan serangga lain. Gerakan sayap mereka pendek melengkung. Yang menakjubkan adalah bahwa lebah mengepakkan sayap lebih cepat. Bila serangga umumnya mengepakkan sayap 200 kepakan per detik, lebah menggerakkan sayap 240 kepakan per detik!
Sayap kecil bukan hukuman alam. Bukan pula kutukan Tuhan sang pencipta. Ini pelajaran baru yang kita dapati dari serangga itu:

"Tak masalah bila kemampuan kita terbatas, untuk bisa berhasil maka kita hanya harus berusaha lebih keras. Jangan pernah menyesali keterbatasan. Jangan pernah mengutuki apa yang diberikan Tuhan", ujar Hasan.


Ada kutipan dari John C. Maxwell yang sangat menginspirasi, Berpikir Lain dari yang Biasanya: 

  • Aku adalah pendamping setiamu. Akulah penolong terbesarmu atau beban terberatmu. Aku akan mendorongmu maju atau menyeretmu gagal. Aku sepenuhnya takluk pada perintahmu. Separuh hal yang engkau perbuat sebaiknya engkau serahkan saja kepadaku, maka aku akan dapat melaksanakannya dengan cepat dan tepat. Aku mudah diatur, yang penting engkau tegas terhadapku. Tunjukkanlah kepadaku bagaimana engkau mau sesuatu itu dilaksanakan, maka setelah beberapa pelajaran akan kulaksanakan itu dengan otomatis.
  • Akulah hamba semua orang besar, dan sayangnya juga hamba semua pecundang. Mereka yang besar telah kujadikan besar. Mereka yang pecundang juga telah kujadikan pecundang. Aku bukan;ah mesin, walaupun aku bekerja dengan tingkat presisi mesin ditambah dengan intelejensi manusia. Engkau bisa memanfaatkan aku demi keuntungan atau demi kehancuran, tidak ada bedanya bagiku. Ambillah aku, latihlah aku, tegaslah terhadapku, maka aku akan menghancurkan mu.
  • Siapakah aku? Aku adalah KEBIASAAN.

Indah bukan?

Setelah sampai dalam genggaman, semakin menarik. Awalnya saya hanya terkagum oleh gambar dan judul lebahnya. Tetapi ternyata topiknya sesuai dengan selera saya.
Bagian pertama berjudul Etos berisi 6 topik  yang salah satunya tentang lebah tadi. Bagian kedua Dedikasi berisi 8 topik yang banyak membahas sastra, tema favorit saya: mengambil telur Tuhan (judulnya bikin penasaran, kan :D), semangat Rendra (siapa yang ga kenal beliau?!), bersama CA, SDD, SCB, dan GM (adalah inisial pujangga favorit kita semua: Chairil Anwar si-Aku, Sapardi Djoko Darmono yang terkenal dengan Perahu Kertasnya, dua lainnya belum familiar dengan saya, mungkin penggemar sastra sudah bisa menebaknya) , Judul lainnya Jangan Habisi Sapardi.
Bagian Ketiga Militansi dengan 6 topik lagi yang sepertinya mengarah ke politik, ada yang berjudul Dari Adinegoro, Pulitzer, Rida, hingga Presiden SBY.
Bagian Ke-empat Empati sangat menarik. Berawal tentang Gibran (Khalil Gibran) ke Batuaji, Hapuskan Israel dari Muka Bumi, sampai waktu yang menguasai kita,atau kita yang mengatur waktu.
Bagian terakhir Sikap hanya ada 4 topik yang salah satu menariknya yaitu The Sense of Kepepet.
Saya memang belum bisa memberi komentar apa-apa dari buku ini. Yang jelas, buku ini akan memberi cukup wawasan. dan saya ingin mengenal sosok Hasan Aspahani seorang wartawan yang berselera sastra. Menarik untuk membaca nya berulang-ulang.